Sabtu, 04 Desember 2010

HARI ULTAH PERKAWINAN ( HUP )

Konyol memberi Renungan di Wilayahnya mengenai Perkawinan.
Ulang Tahun Perkawinan, Pasutri ( Pasangan Suami Istri ) jarang yang memperingati setiap tahunnya, biasanya para Pasutri lupa atau merayakannya hanya pada usia perkawinan 25 tahun ( PERAK ), 50 tahun ( EMAS ), bahkan 60 tahun ( INTAN ).
Pertanyaannya pentingkah Hari Ulang tahun Perkawinan diperingati setiap tahunnya ?
Jawabannya sangat PENTING !! Mengapa sangat penting ? Karena kita sebagai Pasutri akan selalu diingatkan  saat mengucapkan janji Perkawinan di hadapan Allah Bapa sebagai berikut :
" Di hadapan Imam dan para hadirin yang hadir saat ini, aku berjanji akan tetap mencintaimu dalam suka dan duka, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu baik diwaktu engkau sehat maupun diwaktu sakit, semoga Tuhan memberkati niat baikku ini "
Momentum itu hendaknya harus tetap terngiang-ngiang ditelinga dan merasuk kedalam aliran darah keseluruh tubuh, seandainya semua Pasutri bisa mengingat janji perkawinan tersebut, aku yakin Perkawinan ini tidak akan bubar ditengah jalan, hanya mautlah yang dapat memisahkannya.
Kebanyakan para Pasutri sering melupakan peristiwa yang sangat sakral tersebut, pada hal yang namanya Sakramen Perkawinan itu perlu selalu kita hidupi dengan kekuatan Iman, sebab Sakramen Perkawinan yang sudah kita terima bisa terasa " HAMBAR " jika tidak kita sirami dengan niat " SUCI " dan " KASIH MURNI " dari Pasutri itu sendiri.
Memperingati hari Perkawinan, berarti mengingatkan kembali akan semua janji dan niat awal kita masing-masing, ketika akan membina KEIDUPAN BERKELUARGA.
Dengan mengingat janji dan niat itu, maka kita bisa tetap di teguhkan untuk tetap saling SETIA, saling MENCINTAI, dan MENGASIHI dalam untung dan malang.
Jika hal ini bisa kita "PATRIKAN " dalam hati sanubari, maka yang namanya " SELINGKUH " tidak akan pernah terjadi, keretakan rumah tangga dengan cepat bisa kita satukan kembali.
Dan yang perlu kita tegaskan dalam renungan ini adalah Memperingati atau Merayakan Hari Ulang tahun Perkawinan tidak identik dengan pesta dan menghambur-hamburkan dana tanpa guna, Jauh lebih penting adalah, kita minta Allah untuk tetap memberkati keluarga kita dan usahakan kita bisa membagikan pengalaman hidup berkeluarga kepada sesama, dan keluarga kita bisa menjadi " TANDA KEHADIRAN ALLAH DI DUNIA " .

Pertemuan renungan ini ditutup Konyol dengan mendoakan seluruh Pasutri di dunia.
Allah Bapa yang Maha Rahim, Engkau telah menyatukan pasangan suami istri, dalam Sakramen Perkawinan yang suci, seiring dengan perjalanan waktu, kami mohon Rahmat dan Berkatmu tetap melimpah di tengah keluarga suami istri, dalam mengayuh bahtera keluarga tentu mereka banyak mengalami kendala, yaitu sikap egois, iri hati, cemburu, rasa curiga, jengkel, kecewa, dan lain sebagainya yang mereka alami.
Karena itu ya Bapa, semoga berkat, rahmat dan kurniamu, sikap-sikap negatip mereka dapat berubah dengan sikap-sikap positip, sehingga diantara Pasutri dapat terjalin komunikasi yang baik, dan ada rasa saling percaya serta dapat saling menyayangi satu sama yang lain, juga kami sangat berharap para Pasutri dapat saling " MEMAAFKAN " Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar